Selasa, 26 Desember 2017

Fiqih Kelas 5 Haji





Pengertian Haji

Haji berarti berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan beberapa amal perbuatan, yaitu ihram, wukuf, tawaf, sa’i, tahallul, dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah Swt. Dan mengharap ridha-Nya.
Ibadah haji telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim as. Allah telah menyuruh Nabi Ibrahim untuk membangun Ka’bah di Makkah agar orang-orang melakukan tawaf di sekelilingnya dan menyebut nama Allah tatkala melakukan tawaf.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun islam yang kelima yang diwajibkan kepada setiap orang islam yang mampu melaksanakannya. Bagi anak kecil yang belum baligh dan ikut melaksanakan haji, hajinya sah, tetapi setelah dewasa jika mampu tetap diwajibkan untuk mengulang kembali menunaikan ibadah hajiKewajiban ibadah haji ini di perintahkan kepada Allah Swt. Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 97
وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً.....
Artinya :
.... dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.... (Q.S. Ali Imran : 97)
Bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji, mereka wajib melakukannya sekali seumur hidup.
Haji merupakan salah satu ibadah yang telah di tentukan waktunya, sebagaimana puasa Ramadhan. Ibadah haji tidak boleh dilakukan pada bulan-bulan selain yang telah di tetapkan oleh Allah, yaitu bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah.

Ketentuan Haji

1.  Syarat Haji
Setiap muslim yang hendak melaksanakan ibadah haji harus memenuhi beberapa syarat berikut :
a.    Islam
Orang yang tidak beragama islam tidak sah haji
b.    Berakal sehat
Orang yang gila tidak wajib menunaikan haji
c.    Merdeka
Budak tidak wajib menunaikan haji
d.    Baligh
Anak yang belum baligh tidak diwajibkan melaksanakan haji
e.    Mampu (istita’ah)
Arti mampu adalah memiliki bekal kehidupan dan perjalanan ke tempat tujuan. Jadi, orang fakir tidak diperintahkan untuk melaksanakan ibadah haji. Yang dimaksud mampu dalam melaksanakan haji yaitu :
1)    Mampu jasmani, tidak terlalu tua atau sakit
2)   Mampu rohani, yaitu mengetahui hukum dan cara melaksanakan ibadah haji
3)   Memiliki bekal yang cukup untuk pulang pergi ke Mekkah dan keluarga yang ditinggal
4)   Ada kendaraan
5)   Aman dalam perjalanan
6)   Bagi wanita harus disertai mahramnya

2.  Rukun Haji
Rukun haji merupakan serangkaian perbuatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang tidak dapat diganti. Apabaila salah satu rukun haji ada yang tidak dilaksanakan, maka hajinya batal. Rukun haji meliputi :

a.    Ihram
Ihram adalah berniat memulai haji dengan mengenakan pakaina ihram yang terdiri atas dua helai kain putih tidak dijahit (bagi laki-laki). Pakaian ihram bagi wanita adalah menutup seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan. Rasulullah saw. Bersabda:

اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ بِاالنِّيَّاتِ(رواه البخاري)
Artinya:
Sesungguhnya segala amal ibadah hanya sah apabila dengan niat. (HR. Bukhari)

b.    Wukuf
Wukuf adalah tinggal di Arafah sejak matahari tergelincir  (masuk waktu dhuhur) tanggal 9 Zulhijah (hari Arafah) sampai terbit fajar hari Nahar (tanggal 10 Zulhijjah). Rasulullah saw. Bersabda:

اَلْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ فَقَدْ اَدْ رَكَ (رواه الخمسة)
Artinya:
Haji itu adalah arafah. Siapa saja yang datang pada malam 10 sebelum terbit fajar, maka sesungguhnya ia telah mendapat haji yang sah. (HR. Lima Ahli Hadis).

c.   Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Allah swt. berfirman:
وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
Artinya:
..... dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua (Baitullah). (Al-Hajj/22: 29)

d.    Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah. Rasulullah saw. Bersabda:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ السَّعْيُ فَاسْعَوْا (رواه احمد)


Artinya:
Telah diwajibkan atas kamu sekalian berlari-lari kecil, maka bersailah kamu. (HR. Ahmad).

e.  Tahallul
Tahallul adalah keadaan seseorang yang telah diperbolehkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram. Tahallul ditandai dengan mencukur rambut paling sedikit tiga helai rambut

f.   Tertib
Tertib disini adalah melaksanakan ihram terlebih dahulu dari semua amalan haji. Melaksanakan wukuf sebelum tawaf ifadah dan menggunting rambut, serta melaksanakan tawaf ifadah sebelum sai.

3.  Wajib Haji
Wajib haji merupakan amalan-amalan yang dikerjakan dalam ibadah haji. Apabila wajib haji tidak dilaksanakan, hajinya tidak batal tetapi dapat diganti dengan membayar denda (dam). Wajib haji meliputi beberapa kegiatan berikut :
a.    Melaksanakan ihram sesuai dengan miqat yang ditentukan
b.    Bermalam di Muzdalifah sesudah tengah malam
c.    Melempar jumrah aqabah pada hari Idul Adha
d.    Melempar ketiga jumrah pada hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah) setelah matahari condong ke Barat
e.    Bermalam (mabit) di Mina selama dua atau tiga malam pada hari Tasyrik
f.    Melakukan tawaf wada’ (tawaf perpisahan bagi mereka yang meninggalkan Mekkah)
g.    Menghindari segala larangan di musim haji

4.  Amalan-amalan Ibadah Haji
a)    Amalan menjelang ihram
a.   Mandi menjelang memulai ihram merupakan amalan sunnah. Ini menandai dimulainya ihram
b.  Memotong kuku, mencukur kumis, mencabut ketiak, dan mencukur rambut disekitar kemaluan
c.   Memakai pakaian ihram
d.  Niat. Ihram tidak sah kecuali dengan niat
e.  Mengulang-ulang kalimat talbiyah (Labbaikallahumma labbaika)

b)   Amalan ketika Wukuf
Wukuf dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a.    Pada tanggal 8 Zulhijjah, seluruh jama’ah haji diberangkatkan menuju ke padang Arafah setelah melaksanakan shalat Zuhur dan Asar. Menjelang waktu maghrib, jama’ah haji tiba di Padang Arafah dan menginap menunggu waktu wukuf.
b.   Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah menunggu waktu wukuf sebaiknya diisi dengan berzikir, bertasbih, dan membaca Al-Qur’an serta memperbanyak bacaan talbiyah dan berdoa
c.    Saat pelaksanaan wukuf, hendaknya kita mengerjakan salat Zuhur dan Asar dijama’ taqdim (digabung dan diringkas)
d.    Sesudah matahari terbenam (selesai wukuf), jama’ah haji menuju ke Musdalifah untuk bermalam.

c)  Amalan Ketika di Muzdalifah (tanggal 10 Dzulhijjah)
a.    Memperbanyak membaca talbiyah, zikir, takbir, tahlil, tahmid, dan membaca Al-Qur’an
b.   Mencari dan mengambil kerikil untuk melempar jumroh sebanyak 49 atau 70 butir

d)  Amalan ketika di Mina
a.    Melontar ketiga jumroh dengan batu kerikil, selain batu tidak sah
b.   Tujuh batu dilontarkan satu persatu
c.    Melontar dengan tertib, dimulai dari jamrah, pertama, kedua, dan ketiga (ula, wusta, aqabah)
d.    Membayar dam bagi yang belum dengan menyembelih hewan qurban

e)   Amalan ketika tawaf
a.    Niat hendak melakukan tawaf
b.   Suci dari hadas dan kotoran
c.    Menutup aurat
d.    Tawaf di Baitullah harus didalam masjidil Haram, sekalipun jauh
e.    Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali tanpa jeda
f.    Mencium hajar aswad apabila situasi dan kondisi memungkinkan
g.    Selesai tawaf, melakukan salat dua rakaat dibelakang maqam ibrahim

f)  Amalan ketika Sa’i
a.    Niat hendak melakukan sa’i
b.   Sa’i harus dilakukan dalam keadaan suci
c.    Sa’i harus dilakukan setelah melakukan tawaf
d.    Memperbanyak doa maupun zikir
e.    Berhenti di Bukit Safa dan Marwah untuk berdoa

g)   Amalan dalam Tahallul
Mengakhiri ihram dengan menggunting rambut kepala paling sedikit tiga helai. Mereka yang sudah bertahallul boleh memakai pakaian biasa dan larangan dalam ihram semuanya gugur.

5.  Sunnah-sunnah Haji
a.    Memakai wangi-wangian sebelum niat ihram
b.    Memperbanyak membaca talbiyah
c.    Tawaf qudum
d.    Shalat sunnah tawaf
e.    Mandi, mandi masuk ihram, mandi masuk kota Makkah dan Madinah, dll
f.    Berpakaian ihram dengan kain putih
g.    Minum air zam zam

6.  Larangan Ibadah Haji
a.    Mengenakan pakaian yang berjahit
b.    Menutup kepala untuk pria dan menutup muka untuk wanita
c.    Memakai wangi-wangian, kecuali dipakai sebelum berihram
d.    Bersentuhan dengan wanita secara sengaja
e.    Menyisir rambut
f.    Mencukur rambut
g.    Mencabut bulu badan
h.    Akad nikah
i.     Memotong kuku
j.     Bersetubuh dengan istri
k.    Mencaci maki, mengumpat, bertengkar dan berkata kotor
l.      Memburu hewan
m.   Menebang pohon / mencabut tanaman di tanah haram 

7.  Membayar Dam apabila meninggalkan Salah satu Wajib Haji
Dam adalah denda karena melanggar suatu kewajiban dalam ibadah haji. Hal-hal yang mewajibkan seseorang membayar dam (denda) adalah :
a.    Mengerjakan cara haji selain ifrad.Bentuk damnya adalah
·      Menyembelih seekor kambing, atau
·      Berpuasa sepuluh hari dengan ketentuan 3 hari dilakukan sewaktu ihram dan 7 hari setelah kembali ke tanah air
b.    Meninggalkan salah satu wajib haji. Bentuk damnya adalah :
·      Menyembelih seekor kambing, atau
·      Berpuasa sepuluh hari dengan ketentuan 3 hari dilakukan sewaktu ihram dan 7 hari setelah kembali ke tanah air
c.    Melanggar larangan sewaktu ihram.Bentuk damnya adalah :
·      Menyembelih seekor kambing, atau
·      Berpuasa tiga hari, atau
·      Bersedekah tiga gantang (9,3 liter) makanan kepada 6 orang fakir miskin
d.    Dam karena bersetubuh (jima’). Bentuk damnya adalah :
·      Menyembelih seekor unta atau lembu, atau
dengan 7 ekor kambing / harga sebanding kemudian dibelikan makanandan dibagikan kepada fakir miskin di tanah haram, atau
·      berpuasa, yaitupuasa sehari untuk tiap-tiap seperempatgantang makanan dari harga unta tersebut.
e.    Membunuh binatang buruan. Bentuk damnya adalah:
Wajib membayar denda dengan ternak yang sama dengan ternak yang telah ia bunuh.

Cara Melaksanakan Haji

Cara melaksanakan Haji :
a.  Haji Tamatuk
Haji tamatuk adalah mengerjakan umrah terlebih dahulu, baru mengerjakan haji. Jama’ah haji yang menempuh cara ini wajib membayar dam.

b.   Haji Ifrad
Haji Ifrad adalah melaksanakan ibadah haji lebih dahulu, baru mengerjakan umrah. Cara ini tidak wajib membayar dam. Pelaksanaan haji dengan cara ini dapat dipilih oleh jama’ah haji yang masa waktu wukufnya sudah dekat.

c.    Haji Qiran 
    Haji Qiran adalah melakukan haji dan umrah secara bersama-sama didalam suatu niat. Caranya ialah dengan meniatkan dalam ihramnya untuk haji dan umrah sekaligus. Haji cara ini wajib membayar dam.

2 komentar:

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is ready -

    Plus, making money online using it is as simple as 1---2---3!

    Here is how it works...

    STEP 1. Choose affiliate products you want to push
    STEP 2. Add PUSH button traffic (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. See how the affiliate system grow your list and upsell your affiliate products all for you!

    Are you ready??

    Click here to check it out

    BalasHapus
  2. Bagus jelas mudah dinengerti

    BalasHapus